“Mih Rona berangkat dulu ya!!”
“Iyaa mainnya jangan lama-lama ya
nanti malam kita ada pertemuan penting.”
“Iya Mih gampang!!”
Rona
Anggreani, wanita berumur 20 tahun ini sangat menyukai pakaian ala rocker atau
bisa juga dibilang tomboy, senang memakai jaket kulit, celana jeans yang
robek-robek, dan juga sepatu ala rocker yang berukuran lmayan besar. Namun
ibunda Rona tidak menyukai setelan anak perempuan satu-satunya itu.
Rona
seharusnya melanjutkan studinya di Universitas namun ia tidak ingin melanjutkan
sekolah ia beralasan ingin hidup bebas dari buku-buku, guru, dan juga lelaki.
Perceraian kedua orang tua Rona yang sudah terjadi saat Rona berumur 6 tahun
membuatnya sangat trauma pada laki-laki, walaupun begitu ia tetap tidak lost
contact dengan ayah kandungnya, ia masih sering main ke kontrakan ayah
kandungnya itu. Ayahnya seorang musisi yang tidak terlalu terkenal sedangkan
ibunya adalah pebisnis restoran besar.
“Eh neng.. Neng... Awas!!!!”
Teriak tukang jahit keliling pada Rona yang mesin jahitnya tiba-tiba berjalan
sendiri tanpa kendali dikarenakan jalanan menurun.
“Brak...!!!!!”