Hear Me

“Para pendamping dipersilahkan untuk menuju tempatnya masing-masing.” Kata sang pelatih renang.

            Satu persatu para atlet renang menaiki podium dan langsung membungkuk, tanda bersiapnya mereka latihan untuk olimpiade 4 bulan kedepan. Disitu ada salah satu kakak beradik yang dimana kakaknya menjadi peserta olimpiade dan adiknya menjadi pendamping setianya. Sebutlah nama kakak beradik itu Aelke Mariska dan Feni Fitriyanti. Aelke memang sudah lama mengikuti latihan renang ini karena ia memang bertekad untuk merebut medali emas dalam olimpiade tersebut, sementara Feni adik dari Aelke selalu setia mendampinginya selama kakaknya latihan untuk olimpiade.

“3.... 2.... 1.... Mulai!!!!” Teriak sang pelatih. Ke-8 peserta pun langsung masuk kedalam kolam renang dan masing-masing mereka melakukan latihan sekeras mungkin untuk menunjukan bahwa mereka pantas merebut medali emas dalam olimpiade tersebut.

            Aelke terus berenang menuju ujung dari kolam renang lalu kembali lagi menuju titik awal kolam renang, disitu Feni terus memperhatikan kakaknya sambil mengibarkan bendera yang bertuliskan “Semangat kak Aelke Mariska kamu pasti bisa!”. Sampai akhirnya selesai sudah ia latihan untuk hari ini. Cukup lumayan waktu yang ditempuh untuk jarak 10 meter yakni sekitar 2.45 menit.

Cafe Waiting Love

“Grace lo beresin buku buku yang disana ya, gue sama Yukka beresin yang didepan.”

“Oke oke nanti ketemu di perpus nya aja ya.”

            Martha Graciela atau yang lebih akrab dipanggil dengan panggilan Grace. Wanita remaja yang sekarang duduk di kelas 1 SMA ini mempunyai sifat yang sangat dewasa, terbukti ia tinggal di Jakarta sendirian tanpa didampingi keluarganya. Ia tinggal di kost-kostan didaerah Jakarta Selatan. Dengan keadaannya yang sekarang sedang sekolah di SMA Negeri itu sangat membantu keuangannya, ia bisa menyisihkan uang jajannya untuk membayar kost-kostan meskipun Ibunya setiap sebulan sekali selalu mengirimi uang untuk keperluannya.

            Pagi itu perpustakaan baru saja dibuka di SMA dimana Grace bersekolah, Grace ikut membantu memindahkan buku-buku dari gudang ke perpustakaan karena posisinya yang sekarang ini wakil ketua Osis. Ya, Grace tidak hanya cantik namun juga sangat pintar dan juga rajin maka dari itu ia diangkat sebagai wakil ketua Osis di sekolahnya.